Jumat, 20 Agustus 2010

Cara Menghadapi Rekan Kerja Pemalas

Rekan kerja yang malas pasti sangat menyebalkan. Jangan biarkan hal ini terjadi berlarut-larut pada Anda dan mempengaruhi performa kerja.

Setiap pekerja sudah memiliki tugasnya masing-masing, namun ketika mempunyai rekan kerja yang malas, Anda pasti kesal. Pekerjaan yang seharusnya bisa selesai dengan cepat, menjadi molor akibat kemalasannya.

Jika hal ini terjadi pada Anda, jangan biarkan berlangsung berlarut-larut. Bertindaklah demi kebaikan Anda, dia dan kantor. Berikut ini panduan untuk menghadapi rekan kerja yang malas.

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah berbicara dengannya. Berbicaralah dengan baik-baik namun tegas agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Dengan komunikasi yang baik, seseorang akan mengerti dengan kekurangannya atau bahkan sadar akan kelemahannya tersebut. Sayangnya, langkah ini kadang tidak berjalan dengan baik. Ia bisa saja kembali menjadi malas dalam hitungan hari.

Bila langkah pertama tidak mempan, maka lakukan tindakan selanjutnya. Anda sudah memberitahukan dirinya apa kekurangannya sehingga menghambat kerjaan Anda. Oleh karena itu, kerjakan saja apa yang menjadi tugas Anda.

Tidak perlu membantu pekerjaannya karena hal tersebut akan membuatnya semakin malas bekerja. Jika pekerjaannya tidak kunjung selesai, ia perlahan akan sadar bahwa ia harus bekerja lebih giat lagi.

Lambat laun, atasan juga akan sadar dengan lambatnya proses pekerjaan yang ia lakukan. Bukan kesalahan Anda jika pekerjaannya tidak selesai, meskipun Anda merasa bersalah karena (seolah) tidak bertindak melihat kejadian ini.

Jika si bos belum menyadari hal ini dan Anda sudah mulai tidak tahan, maka laporkanlah masalah ini dengan bos Anda. Mintalah waktu sejenak untuk membahas masalah ini dan katakan bahwa Anda sudah cukup sabar dan stres menghadapi rekan yang malas.

Berikan bukti dalam keluhan Anda karena si bos pasti menginginkan sesuatu yang lebih spesifik. Misalnya saja seberapa sering dia tidak masuk ke kantor, seberapa sering ia telat datang atau seberapa sering ia izin keluar sehingga menghambat pekerjaan Anda. Jangan lupa mengatakan kepada atasan bahwa Anda sudah memperingatkannya namun diabaikan.


Sumber www.wolipop.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar